Kota Cirebon adalah Kota Pelabuhan yang memiliki 2 Pelabuhan, pertama
Pelabuhan Muara Jati untuk bongkar muat barang dan Pelabuhan Nelayan
Kejawanan yang merupakan pelabuhan nelayan terbesar di Jawa Barat. Kota
Cirebon memiliki luas yang terkecil dibanding dengan kota-kota yang ada
di wilayah propinsi Jawa Barat. Kota Cirebon memiliki 5 Kecamatan dan 22
Kelurahan. Kota Cirebon memiliki posisi Strategis yakni berada di jalur
pantura disamping dekat dengan perbatasan Jawa Tengah dan Jawa barat,
sehingga Kota cirebon adalah termsuk kota transit antara Jawa Tengah dan
Jawa Barat. Kota Cirebon juga dikenal sebagai Kota Agamis sebagaimana
diceritakan pada postingan terdahulu. Selanjutnya kita akan ceritakan
mengenai Lokasi Wisata yang ada di kota Cirebon.
Kebanyakan objek wisata yang ada di kota cirebon memiliki hubungan
secara Kultural histories atau berkaitan dengan awal pembentukan
berdirinya kota cirebon, sehingga objek wisata yang ada lebih
menampilkan jenis wisata sejarah dan budaya. Yaitu :
1. Kraton Kasepuhan
Keraton kasepuhan berada di wilayah kelurahan Kasepuhan, kecamatan
Lemahwungkuk. Dari terminal harjamukti arahnya ke timur laut, sekitar 20
menit dengan naik becak atau 30 menit dari stasiun Kejaksaan kea rah
selatan.
Kraton Kasepuhan dahulunya bernama Kraton Pakungwati, dengan Caruban
Nagari sebagai kerajaannya. Sekarang Kraton Kesepuhan menjadi objek
wisata unggulan Kota Cirebon, didirikan oleh Syekh Syarif Hidayatullah
pada 1529 M atau 1451 tahun saka. Nama Kasepuhan sendiri muncul setelah
pelantikan Sultan Sepuh I yaitu PR Samsudin Martawijaya pada tahun 1679
(tercatat pada Daghregister gehouden in casteel Batavia 1624-1682 : RH
Unang Sunardjo, SH)
2. Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Masjid ini masih merupakan bagian dari Kraton Kasepuhan, letaknya di
sebelah barat alun-alun Sangkalabuwana luas arealnya + 4.750 m2, menurut
historisnya masjid Agung Sang Cipta Rasa didirikan pada tahun 1422
tahun Saka atau 1500 Masehi.yang pelaksanaan pembangunannya di pimpin
oleh Sunan Kalijaga. Nama Masjid Sang Cipta Rasa sendiri mempunyai Makna
Filosofi Sang berarti Agung, Cipta berarti Bangunan sedang rasa berarti
manfaat, sehingga arti kata Sang Cpta Rasa maksudnya berarti Bangunan
yang memilki Manfaat yang Agung/besar yang dikaitkan dengan kegiatan
syiar agama islam dan agama di tanah cirebon.
Keunikan Masjid ini yaitu dengan diadakannya adzan Pitu (tujuh Muadzin) pada setiap sholat jum’at.
3. Kraton Kanoman
Kraton Kanoman hanya berjarak + 600 m sebelah utara dari Kraton
Kasepuhan. Akses jalan masuk melalui pasar tradisional Pasar Kanoman
yang didalamnya berisi Berbagi macam Barang yang syarat produk untuk
buah tangan atau oleh-oleh.
Kraton Kanoman adalah hasil dari pemekaran Kraton Pakungwati setelah
Panembahan ratu II alias Pangeran Mas Karim wafat pada tahun 1677
masehi, atas kesepakatan dan kemufakatan melalui kebijakan Sultan
Banten, Pangeran Ageng Tirtayasa, maka Kraton Kasepuhan bagi PR Samsudin
Martawijaya sebagai Sultan Sepuh I, dan Kraton Kanoman dengan PR
Muhammad Badridin Kartawijaya sebagai Sultan Anom!. Pelantikan keduanya
terjadi pada tahun 1678.
4. Kraton Kacerbonan
Kraton Kacerbonan berada di wilayah kelurahan Pulasaren Kecamatan
Pekalipan, tepatnya 1 Km sebelah barat daya dari Kraton kasepuhan dan +
500 m senelah selatan Kraton Kanoman.
Kraton Kacerbonan sebenarnya merupakan sempalan atau pemekaran dari
Kraton Kanoman. Pemekaran tersebut terjadi setelah Sultan anom IV yakni
PR Muhammad Khaerudin wafat, Putra Mahkota yang seharusnya menggantikan
tahta diasingkan oleh Belanda ke Ambon karena dianggap sebagai
pembangkang dan membrontak belanda. Ketika kembali dari pengasingan
tahta sudah diduduki oleh PR. Abu sholeh Imamuddin. Atas dasar
kesepakatan keluarga, akhirnya PR Anom MAdenda membangun Istana
Kacerbonan, kemudian muncullah sultan Carbon I sebagai Sultan Kacerbonan
pertama.
5. Taman Sari Gua Sunyaragi
Taman Sari Sunyaragi adalah bekas taman sari pesanggrahan Kraton
Ksepuhan yang fungsi utamya untuk menyepi. Arti nama sunyaragi sendiri
berasal dari kata sunya artinya tempat menyepi dan ragi artinya raga,
yang secara keseluruhan diartikan tempat untuk menyepi atau mengasingkan
raga. Sebutan Gua dalam hal ini adalah bukan gua sebenarnya namun
merupakan gua artificial, yang artinya dibangun dengan gaya arsitektur
banyak menyerupai gua dan berhiaskan air. Hal inilah yang menjadi daya
tarik dari Tamansari Gua Sunyaragi. Menurut cerita bahwa Taman Sari Gua
Sunyaragi didirikan sejak 1448 sebagaimana tertulis (Gajah Derum Tirta
Linuwih) yang artinya gajah berarti 8, Derum berarti 4, tirta berarti 4
dan Linuwih berarti 1) atau tahun 1526 oleh Panembahan RAtu Pakungwati I
atau PM Muhammad arifin II.
Letak Tamansari Gua Sunyaragi adalah + 4 Km sebelah barat daya dari
Kraton Kasepuhan dan + 700 m sebelah barat Terminal Harjamukti Cirebon.
6. Situs Kalijaga
Situs ini terletak di Kelurahan Kalijaga, Harjamukti jaraknya hanya
berkisar + 600 m ke arah selatan. Situs ini di sebut juga dengan Taman
Kera Kalijaga. KArena disitus ini terdapat banyak sekali kera yang telah
beradaptasi dengan pengunjungnya. Menurut cerita orang yang
terdahulubahwa kera-kera ini berasal dari jelmaan para pengikut Sunan
Kalijaga yang tidak patuh terhadap ajaran Rosulullah. Dan situs ini
merupakan petilasan sunan Kalijaga ketika beliau melaksanakan penyebaran
agama islam di Cirebon.
7. Vihara dan Kelenteng-Kelenteng
Di Kota Cirebon ada 3 tempat ibadah bagi umat Budha dan
Konghucu.Ketiga tempat tersebut dapat bila kita kunjungi merupakan
bangunan kuno yang bergaya arsitektur klasikTiongkok
. Ketiga Bangunan Vihara tersebut yaitu :
a. Vihara Dewi Welas Asih (16580 disebut juga Klenteng Tay Kak Sie, letaknya 50m dari Pintu Pelabuhan Muara Jati I
b. Klenteng Talang (1577) disebut juga Klenteng
Kongcu Bio (untuk umat Konghucu ) letaknya 200 M dari dari Vihara Dewi
Welas Asih ke Arah Barat Daya berada di Jl Talang.
c. Kuil Pemancar Keselamatan (2351 Imlek) disebut
jug Klenteng Bun San Tion, letaknya + 150 dari Klenteng Talang kearah
Barat daya dan terletak di Jl Kanoman.
8. Bangunan-Bangunan Kolonial Belanda
Kot aCirebon juga kaya akan Bangunan-bangunan Cagar Budaya dari Abad
XIX hingga Abad XX. Bila kita melewati Jalan-jalan Utama Kota Cirebon
kita dapat mengenang kilas balik Cirebon Tempo Doeloe, serta bisa jug
untuk penelitian-penelitian ilmiah terkait. Beberapa Bangunan masa
Kolonial tersebut adalah
a. Gedung Balaikota di Jl. Siliwangi atau + 300 m dari stasiun Kejaksaan. Gedung ini didirikan pada tahun 1927dengan arsitekturnya bernama Ir. Jikoot dan relief udang yang melekat pada eksterior depan atas di buat oleh Maas.
b. Stasiun Kereta Api Kejaksaan didirikan pada tahun1912-1914 dengan arsiteknya bernama Ir. Moojen.
c. Bank Indonesia, Dahulu bernama Javasche Bank, didirikan pada tahun 1912 dengan arsitek Cuyppers dan Hulswit.
d. Pabrik Rokok British American Tobacco (BAT), didirikan pada tahun 1924 dengan asitek Cuypers.
e. Gedung Mapolresta didirikan pada tahun 1918, dahulu merupakan rumah sakit Khusus untuk orang-orang pribumi (inlandshe hospital)
f. Gereja St. Yusuf di Jl. Yos Sudarso, didirikan
pada tahun 1878 oleh Louis Theodoor Gonsalves, pemilik pabrik gula di
pulau jawa dengan arsiteknya bernama Gaunt Slotez.
9. Taman Ade Irma Suryani
Dahulu taman ini bernama Taman Traffic Garden Cirebon, namun sejak
tahun 1966 berubah menjadi Taman Ade Irma Suryani Nasution. Taman ini
merupakan satu-satunya wahana rekreasi dan taman bermain di Kota
cirebon. Letaknya di pantai teluk Cirebon. Sehingga hal tersebut dapat
menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Untuk menghibur
pengunjungnya setiap hari Libur diselenggarakan pementasan Seni hiburan
Source : http://budayacirebon.wordpress.com/2011/05/11/lokasi-wisata-di-kota-cirebon/